TERKINI

6/recent/ticker-posts

Marlina Muzakir: Uroe Peukan Upaya Memberdayakan Masyarakat

Keterangan: Marlina Muzakir (dua dari kiri) memegang produk saat berkunjung ke kegiatan Khanduri Peukan Katahati Institut di Banda Aceh, pada Kamis (7/11/2025)Sumber: Istimewa.

"Uroe Pekan ini menjadi upaya nyata kita memberdayakan masyarakat, khususnya UMKM, dalam memanfaatkan potensi hutan non kayu...."

Marlina Muzakir (Ketua Dekranasda Aceh)

www acehiklan.com, Banda AcehKetua Dekranasda Aceh Marlina Muzakir, mengapresiasi kreatifitas kaum perempuan dan remaja putri yang memamerkan hasil kerajinannya di event Uroe Pekan yang digelar oleh Katahati Institute bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste.

“Kreatifitasnya Ibu-ibu dan remaja putri sangat luar biasa. Desain kemasan beberapa produk juga sudah cukup bagus. Dan yang pasti, enak. Tadi saya sempat mencicipi cendol janeng, enak, sirup Roselanya juga enak dan segar,” ujar perempuan yang akrab disapa Kak Na itu, saat berkunjung ke sejumlah gerai yang ada pada kegiatan tersebut di komplek UMKM Center Bank Aceh Syariah, Kamis (6/11/2025).

Pada kesempatan tersebut, Kak Na mengaku siap membina dan memberi pelatihan kepada sejumlah pengrajin perempuan di Aceh.

“tadi ada beberapa produk tas yang sudah sangat bagus desainnya, tapi finishingnya masih kurang rapi. Nanti bisa kita beri pelatihan dari Dekranasda,” ungkap Kak Na.

Usai berkunjung ke sejumlah gerai pelaku UMKM, istri orang nomor di Aceh tersebut mengaku puas dan sangat mengapresiasi inisiasi Katahati Institute dan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste.

“Apresiasi kami untuk Katahati dan Kedubes Kanada. Uroe Pekan ini menjadi upaya nyata kita memberdayakan masyarakat, khususnya UMKM, dalam memanfaatkan potensi hutan non kayu, yang bisa kita manfaatkan untuk mendukung aktifitas ekonomi namun hutannya tetap terjaga dan lestari,” katanya. 

Keterangan: Marlina Muzakir (tiga dari kanan) foto bersama saat berkunjung ke kegiatan Khanduri Peukan Katahati Institut di Banda Aceh, pada Kamis (7/11/2025). Sumber: Istimewa.

Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton dalam sambutannya menegaskan, bahwa kegiatan ini merupakan acara yang sangat penting bagi, terutama untuk melihat energi kaum perempuan dan remaja putri Aceh dalam berkreasi sekaligus menjaga lingkungan.

“Terima kasih dan apresiasi kepada Dekranasda Aceh yang telah membantu terlaksananya acara ini. Apa yang kita lakukan hari ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan karena berkaitan dengan kelestarian alam Aceh,” kata Jess.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste juga menegaskan bahwa ekosistem Leuser bukan semata hutan yang penting bagi Aceh tetapi merupakan paru-paru dunia. Karena itu, kelestariannya tentu harus kita jaga bersama.

“Jadi, produk hasil hutan non kayu menjadi upaya tepat bagaimana kita bisa memanfaatkan hasil hutan secara ekonomi, namun tetap menjaga kelestariannya. Yang membanggakan, sebagian besarnya diproduksi oleh tangan-tangan terampil kaum perempuan dan remaja putri,” sambung Jess.

“Dengan adanya ekonomi hijau, kita mampu membuktikan bahwa kita bisa menjaga kelestarian alam tetapi juga mampu memproduksi hasil hutan menjadi potensi ekonomi unggulan namun hutan tetap terjaga dan tetap lestari,” kata Jess.

Sementara itu, Direktur Katahati Institute Raihal Fajri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Aceh dan Dekranasda Aceh yang telah mendukung kegiatan yang bertujuan untuk memasarkan produk inovasi kaum perempuan dan anak muda dari sejumlah kabupaten dan kota di Aceh.

“Terima kasih atas dukungan Dekranasda Aceh, terima kasih pada para Ibu atas kreatifitas dan kepemimpinan kaum perempuan. Terima kasih juga kepada Kedutaan Besar Kanada atas dukungannya,” kata Raihal Fajri.

Uroe Pekan atau Market Day yang digagas Katahati Institute menghadirkan 16 booth yang memamerkan hasil kerajinan kaum perempuan dan remaja putri yang memanfaatkan hasil hutan non kayu. [Admin]

Posting Komentar

0 Komentar